Jumat, 17 Juni 2011

Trip to mount papandayan Completed for back packer



Perjalanan ke gunung papandayan dimulai pada 10 Juni 2011. Bersama dengan team pendaki dari lazis S.U. kami berencana melakukan pendakian ke gunung Papandayan sebagai bentuk refreshing liburan semester.

Lokasi gunung papandayan yang terletak di sebelah selatan kota garut
sebetulnya tidak terlalu jauh dari kota bandung, apalagi kami berangkat dari Dayuh kolot (Bandung selatan) tepatnya dari kampus ITTelkom. Kami berangkat tepat pada hari jumat pukul 14.00. Melewati nagrek menuju arah tasik melewati cibiru, pintu tol padalarang dilanjutkan ke nagrek. Siapa yang menyangka jalannya macet total. Kami menduga hari weekend maka akan macet ternyata sedang ada peninggian jalan jeglak,,,, jalan yang sejatinya bisa untuk dua jalur jadi atu2 haduwwww... macet panas,,.. terpaksa kami shalat ashar dulu di pom bensin terdekat.

Setelah sholat dan mencharge tenaga kami lanjutkan kembali perjalanan ke papandayan. melewati nagrek.. kami berenam mencari arah menuju garut... melewati percabangan ada tulisan garut.. kok kayaknya bukan ya (gerutu teman2..). Dalam hati juga nyeletuk kayaknya masih didepan deh garut waktu mau ke tasik. Setelah hampir 30 menit kok g nyampe2 ya.. curiga semakin menjadi2 setelah masuk jalan ular di nagrek dan hampir masuk ke tasik kami memutuskan bertanya ke salah seorang ibu2 di tepi jalan.

Kami: Punten teh jalan ke garut dimana ya..?? apa masih jauh??
Teteh2 : Kumah di dieu teh mau ke tasik kejauhan... Muter lagi sebelum nagrek (jalan ular)
Kami : Hello udah setengah jam nih puter balik... (Ngamuk2 dah dalam hati)

Muter2 tanya sana sini ampe hampir kusut akhirnya kami menemukan jalan menuju garut setelah hampir pukul 18.00 maghrib. Fiuh it's hard....
Sampai di jalan menuju kota garut kami terus.. ke selatan jalannya kecil bahkan plang nama nya pun tidak terlalu terlihat. Jalan pintu masuknya terletak sebelum masuk ke pasar di tepi jalan menuju tasik sebelum nagrek..

Jalan kecil gelap tapi disupport dengan jalan yang bagus dan pemandangan yang bagus membuat suasana mulai mencair.Karena kami datang dari utara (Batas garut yang menuju tasik) maka kemi menuju ke selatan terus sampai di lingkaran kota Garut. Dari lingkaran ini kami melanjutkan perjalanan menuju alun2 kota Garut sembari melihat situasi kota garut di malam hari yang cukup ramai dan teratur. Kota garut merupakan kota yang ramai namun terpencil dikelilingi gunung2 menjadikannya sedikit terisolasi namun memiliki keindahan alam yang menakjubkan. Dari jauh sudah tampak kegagahan gunung papandayan dan gunung cikuray yang terkenal akan bentuknya yang seperti piramid itu.



Setelah kami mencapai papandayan, tampak dari pertigaan alun-alun desa gunung papandayan yang tinggi menjulang. Disekitar pertigaan itu anda tidak perlu khawatir meski anda berencana mendakai malam hari karena tukang ojek siap siaga 24 jam non stop.

Dari pintu masuk desa kami menyusuri rute jalan beraspal yang cukup hancur menuju alun2 pemberhentian pertama. Udara dingin cukup terasa menusuk tulang. Di Alun2 tegal alur ini (Pos parkir dan pemberhentian pertama) tidak terdapat aliran listrik jadi bila anda datang di malam hari bersiaplah untuk menyalakan api unggun petromax dll.

Untungnnya kami membawa perlengkapan dibawah ini. Meski g komplit2 amat tapi okelah untuk persiapan
Tas ransel3
Jas Hujan
Lilin
petromax
Terpal
Karpet
tambang
Tali Rafia
Indomie
Beras
Tongkat
Air mineral botol
kopi dan obat pribadi
Baju ganti , kompor , sendok, piring, gelas snack dan camilan dll

Menjelang pagi hari kami pun segera beres2 dan bersiap melanjutkan perjalanan menuju kawah papandayan lalu mencapai pondok saladah. Udara masih cukup dingin namun kami bulatkan tekat untuk berangkat segera. Dari kejauhan tampak ujung dari gunung cikurai yang membentuk bayangan limas/ piramid..

Subhanallah sungguh keajaiban alam yang luar biasa. Anda juga bisa menyaksikan eksotisme atap dari warung2 penjual makanan yang nampak mengepulkan asap hangat beradu dengan dinginnya angin pagi

Sebelum berangkat kami membayar uang parkir Rp.20.000,00 dan uang masuk sebesar 20.000,00 untuk 6 orang. Setelah mencatat nama dan menitipkan barang2 kami mendapatkan penjelasan bahwa ada beberapa bibir kawah yang cukup curam jadi tidak diperkenankan memask telur membuang sampah dll dikarenakan telah banyak terjadi kecelakaan yang mengakibatkan luka bakar akibat hembusan uap panas dari kawah. Selain itu dilarang memetik edelwaise dan tumbuhan lainnya untuk menjaga keasrian lingkungan.
Sangat disarankan anda untuk membantu program reboisasi di kawah papandayan untuk mencegah longsor bila hujan datang.
Ready boys... let's go..
Try to take a pict for the first


Jalan menuju kawah cukup terjal dan menanjak namun bisa dilalui oleh sepeda gunung atau motor cross dengan keahlian khusus. Banyak para pelancong dan wisatawan asal bandung menempuh rute papandayan -pengalengan melingkari kawah dan menuju daerah pengalengan dengan start dari papandayan.

Lautan awan dengan back gri=ound gunung cikurai

Beberapa contoh kawah-kawah kecil yang banyak terdapat di kanan kiri jalan

Ada juga sungai belerang yang mengalirkan air cukup panas di sela2 dinginnya udara pagi


Fisik yang prima sangat membantu agar kita bisa mendaki jalanan yang berbatu dengan kemiringan yang hampir 80 derajat dibeberapa lokasi

Beberapa wisatawan menyusun bebatuan dengan pola unik untuk menunjukkan jejak mereka pernah berkunjung kesana. Ini lebih baik daripada mencoret-coret bebatuan ytang ada.

Di sebelah sana tampak longsoran tebing dikarenakan air hujan kawasan ini disebut dengan lawang angin. Mengingat adanya longsoran bebatuan maka kamipun turn ke bawah dan mencari rute alternatif melewati jalan para penambang belerang dan orang2 u=yang menuju perkebunan.


Sejenak kami membersihkan diri ditengah2 segarnya udara pagi, bebatuan tampak berwarna kecoklatan menunjukkan kandungan logam dan belerang yang cukup tinggi

Lawang angin tampak dari jauh


Inilah jalan para penambang belerang dan pegawai perkebunan yang menggunakan motor cross, jalan ini menjadi saluran air pada musim hujan



Jalan menuju pondok saladah. Menuju pondok saladah ada dua percabangan pilih arah ke kiri yang masuk hutan dikarenakan jalan yang lebar dan lapang menuju ke arah pengalengan.
Sejenak kami beristirahat untuk melepas lelah


Mount papandayan is one of the famous mountain in west java that located in Garut city West Java Indonesia. with 2662 m above sea level it has beautifull view jungle lava track and others..

Inilah kutipan yang menarik namun mengundang penasaran sehingga kami tertarik untuk menjelajahi eksotisme papandayan. 2662m adalah icon souvenir yang bisa anda temui di penjual souvenir di papandayan.





Kami bukan back packer cuman anak2 yang suka bolang sambil poto2 narsis namun ketahanan kami g kalah sama back packer dan hiker2 lainnya. So ayo promosikan wisata indonesia dengan menuliskan setiap perjalanan anda...

Siapa lagi yang mau bangga pada wisata bangsa ini kalo bukan kita...

Beberapa tips dari blog sebelah

dari terminal Garut, Carter angkot ke desa Cisurupan (RP.5000/orang)
> -dari Cisurupan, bisa naek ojek ato naek mobil bak terbuka (kalo
> ada)langsung ke Kaki Gunung Papandayan, waktu itu gw naek ojek.
> ongkosnya Rp.15rebu, tawar aja..bisa kok
> -udah nyampe di POs, tinggal urus perizinan, bisa langsung jalan..
>
> KOndisi Medan,
> Papandayan memilki 2 puncak utama, untuk mencapainya kita perlu
> mengelilingi area kawah secara penuh...waktu yang dibutuhkan sekitar
> 7-9 jam.
>
> -kondisi medan di awal perjalanan berupa Batu-batu Granit dan
> Belerang, area ini sangat porak-poranda akibat letusan di tahun
> 2002.berjalan beberapa ratus meter ke depan, kita dapat menyaksikan
> bagaimana kawah tersebut menyemburkan gas dengan begitu kuat (berisik,
> kayak mesin diesel)
>
> -lanjut ke depan, vegetasi mulai didominasi oleh tumbuhan sub-alpine
> forest, mulai dari sini..mulai terlihat bahwa papandayan ternyata
> menyajikan banyak "warna" di sepanjang jalurnya.
> Mulai dari hutan sub-alpine, padang rumput, hutan sub alpine yang mati
> karena letusan (sumpah disini suasananya keren abis, mistis, eksotis,
> dll), padang eddelweiss yang mati, padang rumput lagi, hutan mati,
> hutan hidup, Puncak deh..
>
> -track tidak terlalu sulit, standar aja, kecuali agak curam sesaat
> menuju puncak..
>
> -dari puncak kira bisa melihat seluruh pemandangan ke arah kawah,
> padang eddelweiss, kemana-mana deh..indah banget...
>
> -perjalanan turun cukup berat, medannya curam. curam banget
> bo..koordinasi tangan dan kaki harus baik, untuk cari pijakan dan
> pegangan..hati-hati juga, banyak pohon berduri..perjalanan dari puncak
> ke bawah adalah 2 jam, 70% jalur turun itu curam, jadi hati-hati aja..
>
> itu aja sih, clue yang bisa gw kasih, sisanya cari sendiri, kalo
dibeberin ga asik petualangannya kan... hehehe
>

Tidak ada komentar: