Jumat, 20 April 2012

Semangkuk Bakso untuk Hati yang Lapar, " Meat Ball Soup for the thirsty soul"

Takut Menjadi Tukang Baso

Sebuah pengajian yang amat khusyuk di sebuah masjid kaum terpelajar, malam itu, mendadak terganggu oleh suara dari seorang tukang bakso yang membunyikan piring dengan sendoknya. Pak Ustad sedang menerangkan makna khauf, tapi bunyi ting-ting-ting-ting yang berulang-ulang itu sungguh mengganggu konsentrasi anak-anak muda calon ulil albab yang pikirannya sedang bekerja keras.

Apakah ia berpikir bahwa kita berkumpul di masjid ini untuk berpesta bakso !" gerutu seseorang.

Bukan sekali dua kali ini dia mengacau !" tambah lain-nya, dan disambung - "Ya, ya, betul !"

Jangan marah, ikhwan, "seseorang berusaha meredakan kegelisahan, "ia sekadar mencari makan..."

Jangan-jangan sengaja ia berbuat begitu! Jangan jangan ia minan-nashara !" sebuah suara keras.

Tapi sebelum takmir masjid bertindak sesuatu, terdengar suara Pak Ustad juga mengeras: " Khauf, rasa takut, ada beribu-ribu maknanya. Manusia belum akan mencapai khauf ilallah selama ia masih takut kepada hal-hal kecil dalam hidupnya. Allah itu Mahabesar, maka barangsiapa takut hanya kepada-Nya, yang lain-lain menjadi kecil adanya. "

Tak usah menghitung dulu ketakutan terhadap kekuasaan sebuah rezim atau peluru militerisme politik. Cobalah berhitung dulu dengan tukang bakso. Beranikah Anda semua, kaum terpelajar yang tinggi derajatnya di mata masyarakat, beranikah Anda menjadi tukang bakso ? Anda tidak takut menjadi sarjana, memperoleh pekerjaan dengan gaji besar, memasuki rumah tangga dengan rumah dan mobil yang bergengsi: tapi tidak takutkah Anda untuk menjadi tukang bakso ? Yakni kalau pada suatu saat kelak pada Anda tak ada jalan lain dalam hidup ini kecuali menjadi tukang bakso ?

Cobalah wawancarai hati Anda sekarang ini, takutkah atau tidak?

Ingatlah bahwa tak seorang tukang bakso pun pernah takut menjadi tukang bakso. Apakah Anda merasa lebih pemberani dibanding tukang bakso ? Karena pasti para tukang bakso memiliki keberanian juga untuk menjadi sarjana dan orang besar seperti Anda semua. "

Suasana menjadi senyap. Suara ting-ting-ting-ting dari jalan di sisi halaman masjid menusuk-nusuk hati para peserta pengajian.

Kita memerlukan baca istighfar lebih dari seribu kali dalam sehari, " Pak Ustadz melanjutkan, " karena kita masih tergolong orang-orang yang ditawan oleh rasa takut terhadap apa yang kita anggap derajad rendah, takut tak memperoleh pekerjaan di sebuah kantor, takut miskin, takut tak punya jabatan, takut tak bisa menghibur istri dan mertua, dan kelak takut dipecat, takut tak naik pangkat......

Masyaallah, sungguh kita masih termasuk golongan orang-orang yang belum sanggup menomorsatukan Allah !"

(Sumber : Emha Ainun Najib)

Fear of Being a Junior Baso

A very solemn recitation at a mosque of the educated, that night, suddenly interrupted by the sound of a meatball vendor who rang the dish with a spoon. Pak Ustad was explaining the meaning khauf, but the sound ting-ting-ting-ting that it was repeatedly distract the young children whose minds Albab ulil candidates are working hard.

Does he think that we gathered in the mosque to celebrate meatball! "Someone muttered.

Not once or twice he's screwed! "Added another of his, and jointed -" Yes, yes, yes! "

Do not be angry, brother, "someone tried to relieve anxiety," he was just looking for food ... "

Lest he did that on purpose! Do not do it dominant-Nassara! "A loud voice.

But before acting something takmir mosque, Pak Ustad's voice hardened as well: "Khauf, fear, there are thousands of meanings. Human khauf ILALLAH not be reached while he was still afraid of the little things in life. God Almighty, then whoever fear only Him, the others being small it is. "

Need not calculate the first fear of the power of a regime or political militarism bullet. Try it first with a meatball vendor count. Dare you all, learned men of high rank in the public eye, you become a meatball vendor dare? You are not afraid to graduate, get jobs with big salaries, entered the home with a prestigious homes and cars: but not afraid to you to be a meatball vendor? Namely that at some point later on you no other way in this life except a meatball vendor?

Try interviewing your heart right now, afraid to or not?

Remember that no one has ever scared meatball vendor a meatball vendor. Do you feel more courageous than the meatball vendor? Because the meatball vendor must have the courage also to be a scholar and a great man like you all. "

The atmosphere became quiet. Sound ting-ting-ting-ting of the road on the side of the courtyard pierced the hearts of the study participants.

We need forgiveness read more than a thousand times a day, "Mr. Ustadz continued," because we are still classified as those held captive by fear of what we consider a low degree, fear of not getting a job in an office, fear of poverty, fear not have a job, can not be afraid to entertain his wife and in-laws, and later fear of being fired, fear not promoted ......

Masyaallah, really we are one of those people who have not been able to come first God! "

(Source: Emha Ainun Najib)

Tidak ada komentar: