Kamis, 26 Januari 2012

I love sugar and salt


Salt and sugar
Once upon a time there is a secret ingridient that's make the food taste so delicious
Sugar and Salt
N i'll never miss it as i miss rice and omelet that completed with
SUgar and SAlt



One day, when you feel so bored about this live, you need one of typically taste. Salt, bitter, sweet, sour and plain to complete your live

By SACK


Manis, sebuah rasa yang saya asosiasikan dengan makanan khas ibu saya, sayur asem, sayur nangka tumis kecap semua terasa manis. Bahkan sambel trasi pun terasa manis.
Manis pula yang mengingatkan bahwa diantara manis ada kepahitan bila intensitas nya terlalu tinggi. Diantara manis juga ada yang terasa datar bila anda mencobanya terus menerus atau bahkan hambar.




Manis sebuah asosiasi yang saya rasakan dari kenangan masa kecil saya untuk memberikan "self comfort when i feel so tired and may be rather gloomy".
Manis mengingatkan pada seluruh keluarga kecil saya ayah, ibu, kakak adik dan terutama semua kenangan manis2. Terkadang rasa manis menjadi dopping bagi saya diwaktu lelah dan pemulih energi seketika.

Manis..., hidup itu memang manis tapi anda harus selalu bisa berakting untuk memaniskan kondisi, mengambil sedikit manis dan membuat yang tak manis menjadi manis.



Asin (Salt)

Rasa yang berhubungan dengan semua masakan nenek saya, salty chessy and tasty. Asin renyah gurih itulah rasa yang saya ingat dari rasa asin. Sayur, pepes, pecel dan semua olahan nenek saya terasa asin tapi ternetralkan dengan adanya nasi tawar. Dan itulah rasa asin yang menggiurkan, sedikit kebebasan, renyah, dan asin yang memberikan kenangan untuk mencoba kembali.

Asin yang mengingatkan pada kenangan2 kebebasan, independen n sedikit pemberontakan

"Asam di gunung garam di laut pasti bertemu dalam belanga"






Asin juga yang menjadi penyemangat saya ketika bekerja terkadang nyamil keripik asin, nyamil makan gorengan asin dan sesuatu yang asin2 love it u membangkitkan semangat salty n tasty

Asin dan Manis

Besar diantara asuhan Asin dan Manis dengan pola dan pengaruh berbeda membuat saya yang secara tidak sadar menikmatinya. Dulu waktu pertama saya hidup jauh dari semua orang (merantau) anda tak akan menyangka (How stupid is it??)
saya makan biskuit yang dicocol gula lalu memakan asinan dan menambahkan sedikit garam pada nasi dan sayur. it's real. G tahu mungkin karena saya butuh mineral dan kalori lebih atau saya emang ngidam asin dan manis. Begitu juga terjadi sampai sekarang.

Hmpff sedikit merenung
Mungkin karena tubuh terbiasa dengan pola yang sama lalu membutuhkan pengkondisian manis dan asin yang sama setelah berbagai aktivitas. Bisa faktor fisik, psikis atau malah nostalgia memory asin dan manis masa lampau saya.

Untungnya sekarang saya mulai mengurangi asin dan manis. Hehehheh setelah cek darah n lihat silsilah keluarga emang bakat Kencing manis n darah tinggi. Now..., g ada lagi adegan nyocol makanan dengan gula/ garam heheheh takut kumat darah tinggi :D.

Semakin dewasa semakin berpisah dengan asin dan manis mulai merasakan enaknya pahit, serunya asam dan dan perpaduan rasanya.

Tapi tak bisa lepas dari asin dan manis terutama saat2 capek seperti sekarang ini... segelas kopi manis dan kayaknya kemanisan tapi enak...

Aduuuh gw butuh asinan nih u netralin manisnya :D (mendadak pingin nyari makanan asin n garem)

Tidak ada komentar: