Sabtu, 12 Maret 2011

Buat Apa Capek2 Baca Al-Quran Kalau Tidak Mengerti???





Siapa yang menyangka di sebuah negara yang besar seperti United States atau Amerika tinggallah satu keluarga muslim. Tepatnya seorang kakek dan cucunya yang tinggal di pelosok distrik di daerah pegunungan dekat kentucky. Sebuah keluarga yang kecil dan sederhana. Setiap pagi sebelum melakukan aktivitas lain sang kakek selalu duduk dekat perapian dan membaca ayat-ayat Al-Quran. Kebiasaan yang tak diketahui siapapun termasuk sang cucu. Hingga suatu ketika sang cucu mengetahuinya dan ia merasakan ketenangan melihat rutinitas yang dilakukan oleh sang kakek. Dengan bertekad baja sang cucu pun mulai mencoba untuk meniru kebiasaan kakeknya sebelum melakukan aktivitas paginya.

Suatu hari sang cucu merasakan ada sesuatu yang merisaukan hatinya, lalu diapun menanyakan pada sang kakek. “Kakek, Aku telah berusaha membaca ayat demi ayat Al-Qur’an sepertimu. Namun aku tak bisa memahami artinya. Meskipun telah ku coba untuk membaca dan memahaminya lalu membaca terjemahnya tapi aku segera lupa begitu selesai dan menutup Al-Qur’an. Jadi adakah gunanya aku terus melanjutkan membaca Al-Qur’an ini? sementara aku tak paham artinya?

Sang kakek memberikan instruksi pada sang cucu untuk mengambil keranjang tempat mengangkut bebatuan dari gunung yang berada di dekat perapian. Sang kakek lalu meletakkan bebatuan di dekat perapian dan memerintahkan sang cucu untuk mengambil air di sungai terdekat menggunakan keranjang batu. “ Ambillah air menggunakan keranjang batu ini “ kata sang kakek.

Dikerjakanlah perintah sang kakek dengann sungguh-sungguh namun apa daya air yang dia bawa selalu habis ditengah perjalanan. Semakin keras ia mencoba, namun hal itu tetap sama jug hasilnya. Sang cucu pun akhirnya mencoba memikirkan lagi. Kali ini dia berkesimpulan mungkin dia perlu melakukannya secepat mungkin dengan jarak tempuh terdekat. Namun semua usahanya tetap sia-sia saja akhirnya.

Dengan terengah-engah kehabisan nafas sang cucu berkata pada kakeknya. “Kakek pekerjaan ini tiada lain hanya sia-sia belaka”
Sang kakek pun menjawab, “Coba lihat lagi lebih dekat.. dan perhatikan baik-baik cucuku..”. Berulang-ulang sang cucu memprhatikan tak didapati hasil kemajuan membawa sekeranjang air. Namun ada sesuatu yang berubah, sang cucupun mulai menyadarinya. Keranjang batu yang tadi kotor, kini tampak lebih bersih. Tidak ada lagi bekas tanah, kerikil dll. Keranjang itu tampak bersih luar dan dalam.
Sang kakek pun kembali berkata, “Cucuku apa yang terjadi pada dirimu ketika kamu membaca Al-Qur’an? Boleh jadi kamu tidak mengerti sama sekali. Tapi ketika kamu membacanya dan kamu mencoba memahami artinya meski kamu juga belum mengerti, tanpa kamu sadari kamu akan berubah luar dan dalam. Hatimu , jiwamu sikap dan dirimu

Dari Abu Musa Al-Asyari bahwa rasul s.a. bersabda: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan buah kurma tidak berbau dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an bagaikan buah raihanah baunya harum tapi rasanya pahit. Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit. (Al-Hadist Muttafaqun’alaih)

Tidak ada komentar: